BREAKING NEWS

FOLLOW US @ INSTAGRAM

Tampilkan postingan dengan label Keagamaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keagamaan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Maret 2023

Antara Adzan dan Iqomah, Waktu Mustajab Berdoa yang Sering Terlewat


Antara Adzan dan Iqomah, Waktu Mustajab Berdoa yang Sering Terlewat

Jakarta - Kaum muslim yang menginginkan kehendaknya terkabul oleh Allah SWT perlu memperhatikan sejumlah adab berdoa, termasuk kapan doa itu dipanjatkan. Salah satu waktu mustajab berdoa yang dinyatakan oleh Nabi SAW adalah antara adzan dan iqomah.
Saat tibanya waktu salat yang ditandai dengan adzan, banyak umat Islam yang hanya bergegas menunaikan ibadah. Mereka kerap kali melupakan atau bahkan tidak menyadari bahwa terdapat waktu yang jika berdoa maka Allah SWT akan memperkenankannya.

Ya, antara adzan dan iqomah. Ketika adzan telah berhenti dikumandangkan dan sebelum iqomah dilafalkan, kaum muslim hendaknya berdoa pada saat tersebut. Sebagaimana sabda Rasul SAW dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash, ia berkata:

"Sesungguhnya seorang laki-laki berujar, 'Wahai Rasulullah, sungguh orang-orang yang adzan telah mendapat kelebihan atas kami." Kemudian Nabi SAW menuturkan, 'Ucapkanlah seperti yang mereka ucapkan. Apabila telah selesai maka berdoalah, niscaya engkau akan diberi.' (HR Abu Dawud)

Dalam riwayat Anas bin Malik, Rasul SAW bersabda pula:

الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الآذَانِ وَالإِقَامَةِ فَادْعُوا

Artinya: "Doa tidak ditolak antara adzan dan iqomah, maka berdoalah." (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)

Selain itu, Sahl bin Saad As-Sa'idi juga meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi SAW mengenai waktu antara adzan dan iqomah yang menjadi tempat diperkenankannya doa.

يْتَتَانِ لَا تُرَدَّانِ، أَوْ قَلَّمَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النَّداءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يُلْحِمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا

Artinya: "Dua perkara tidaklah ditolak, atau sangat jarang ditolak; doa ketika adzan dan ketika perang saat pasukan membabat satu sama lain." (HR Abu Dawud)

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 mengemukakan doa yang hendaknya dipinta oleh umat Islam. Menurutnya doa kebaikan dunia ahirat dan apa-apa yang seseorang inginkan, dapat dipanjatkan pada waktu antara adzan dan iqomah.

Adapun Rasulullah SAW juga mengungkapkan doa yang bisa diucapkan saat waktu mustajab berdoa itu, yang tercantum dalam riwayat Abdullah bin Amr bin Al-Ash.

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُوْلُوْا مِثْلَ مَا يَقُوْلُ، ثُمَّ صَلُّوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاة صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا، ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِيَ الْوَسِيلَةَ، فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِي الْجَنَّةِ لَا تَنْبَغِي إِلَّا لِعَبْدِ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ، وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنا هُوَ، فَمَنْ سَأَلَ في الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya: "Apabila kamu mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bersholawatlah atasku, karena barang siapa bersholawat atasku satu kali, Allah akan bersholawat atasnya dengan sebab itu sepuluh kali. Kemudian mintalah pada Allah untukku wasilah. Sungguh ia adalah tempat di surga yang tidak patut kecuali kepada seorang hamba di antara hamba-hamba Allah Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku. Barang siapa meminta untukku wasilah niscaya halal baginya syafaat." (HR Muslim)

Lafaz Doa yang Dibaca antara Adzan dan Iqomah
Buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 menukil hadits dari Jabir bin Abdullah untuk doa yang dianjurkan untuk dipanjatkan antara adzan dan iqomah, sebagai berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Allahumma rabba hadzihi ad-da'wati at-taammati wash sholaatil qaa'imati aati muhammadan al-wasiilata wal fadhiilata wab'atshu maqaaman mahmuudan alladzi wa'adtah

Artinya: "Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini, dan salat yang akan didirikan, berilah Muhammad wasilah dan keutamaan, dan bangkitkan untuknya kedudukan terpuji yang Engkau janjikan." (HR Bukhari)

Shalawat Ibrahimiyah: Paling Utama Dibaca antara Adzan dan Iqomah
Tak hanya doa di atas, Nabi SAW pula mensyariatkan untuk melafalkan sholawat. Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam bukunya menyebutkan sholawat Ibrahimiyah yang paling anjurkan untuk dibaca antara adzan dan iqomah. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ جَيْدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allahumma shalli 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa shallayta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid, Allahumma baarik 'ala muhammadin wa 'ala aali muhammadin, kamaa baarakta 'ala ibraahiim wa 'ala aali ibraahiim, innaka hamiidun majiid

Artinya: "Ya Allah, limpahkan sholawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan sholawat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim. Sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung. Ya Allah, berkahilah atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sungguh Engkau Maha Terpuji lagi Mahaagung."

Sumber : detik.com
 
Copyright © 2014 Disini Ada Semua. Designed by OddThemes